Your Ad Here

Tuesday, March 24, 2009

Indeks Masa Tubuh

Salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit jantung. Penyakit ini terutama berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia seperti kebiasaan merokok, berkurangnya aktivitas fisik, makan-makanan tinggi lemak serta semakin tingginya beban kerja sehingga menimbulkan stress. Akibatnya jumlah penderita kelebihan berat badan atau obesitas dan overweight semakin bertambah banyak.


Dengan demikian orang-orang yang mempunyai resiko terkena penyakit jantung koroner, kencing manis ,stroke, darah tinggi, kanker ganas dan radang sendi semakin bertambah pula. Penyakit-penyakit tersebut sebenarnya dapat kita cegah dengan biaya yang murah dan mudah. Cukup hanya dengan mengubah gaya hidup yang sehat seperti makan-makanan yang berkualitas dan bergizi tinggi, melakukan olah raga teratur minimal tiga kali seminggu, mengurangi stress akibat pekerjaan dengan rekreasi dan selalu mengontrol kelebihan berat badan.



Untuk mengetahui apakah kita termasuk kelompok resiko terkena penyakit-penyakit dalam metobolik syndrome seperti diatas, ada cara mudah yang dapat kita lakukan sendiri dirumah maupun dikantor.yaitu dengan mengukur secara rutin Indeks Masa Tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Dengan mengukur IMT secara rutin kita dapat mengetahui lebih dini kemungkinan menderita penyakit yang termasuk kelompok metablik syndrome.berikut ini cara menentukan Indeks Masa Tubuh



















 CONTOH:


-         Berat Badan Si A 60 Kg, Tinggi Badan 170 cm atau 1,7 meter, maka Indeks Masa Tubuh  Si A adalah 60 dibagi 2,89  hasilnya 20,76.


Perlu juga diperhatikan, Indeks masa tubuh ini tidak dapat digunakan pada anak-anak, wanita hamil dan orang-orang yang memiliki massa otot yang besar seperti pada binaragawan atau atlet. Selain itu IMT juga tidak dapat dipakai untuk orang yang sudah usia lanjut atau seseorang yang mengalami penurunan masa otot yang tinggi seperti pada penderita kurang gizi.


Dengan menggunakan IMT kita dapat mengetahui besarnya resiko terkena penyakit dalam kelompok metabolic syndrome seperti Penyakit jantung koroner, darah tinggi , stroke dan kencing manis.
























IMT



Resiko Penyakit Metabolik Syndrom



> 27,5



Tinggi



23-27,4



Sedang



18,5-22,9



Rendah / batas yang dianggap Sehat



<18,5



Resiko mengalami Kurang gizi dan osteoporosis



Bila ada termasuk kategori IMT kurang dari 18,5 maka sebaiknya menambah makan makanan yang mengadung karbohidrat, dan protein tinggi serta tetap melakukan olar raga secara teratur. Namun bila IMT anda termasuk kategori  resiko sedang dan tinggi sebaiknya berat badan diturunkan secara perlahan 5-15 % dari berat badan sekarang, serta mulai membatasi makanan yang kurang berkualitas. Dalam menurunkan berat badan sebaiknya tidak terlalu cepat, cukup 0,5 – 1 kg per minggu. Dengan penurunan berat bdan diharapkan tubuh akan lebih sehat dan terhindar dari penyakit metabolic syndrome.



Powered by Qumana


1 comment:

  1. Tanya dok, kenapa IMT tidak dapat digunakan pada anak-anak, wanita hamil dan orang-orang yang memiliki massa otot yang besar seperti pada binaragawan atau atlet ? terimakasih..

    ReplyDelete

728x90-121doc - AllProducts - English.gif