Obesitas atau kegemukan pada anak merupakan penimbunan lemak dalam tubuh yang berlebihan sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan fungsional tubuh. Proses penimbunan lemak yang berlebihan ini berkaitan dengan kelebihan asupan kalori yang diberikan orang tua kepada anak. Kelebihan tersebut baik asupan lemak, protein hewani, gula dan garam serta mineral. Pemberian asupan yang berlebihan ini dapat memperbesar resiko terkena penyakit degeratif setelah anak menjadi dewasa. Penyakit tersebut diantaranya darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung koroner, reumatik dan keganasan. Oleh karena itu sejak dini pemberian asupan kalori pada anak harus sesuai dengan aktivitas dan kebutuhannya sehari-hari.
Berdasarkan penyebabnya obesitas atau kegemukan pada anak dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu obesitas primer dan obesitas sekunder. Obesitas primer disebabkan karena asupan energi atau kalori yang diberikan melebihi kebutuhan aktivitas anak, sedangkan obesitas sekunder umumnya disebabkan adanya penyakit atan kelainan dari lahir/ congenital. Penentuan obesitas dapat dilakukan dengan tiga cara yakni dengan menimbang berat bada, menghitung indeks masa tubuh dan cara ketiga dengan mengukur lemak bawah kulit (skinfold thickness).Menurut indeks masa tubuh (IMT) obesitas dibagi menjadi 4 kelompok yaitu obesitas ringan, sedang, berat dan obesitas super (morbid). Obesitas ringan bila IMT anak 25-29,9, sedang bila IMT 30-40 dan bila IMT > 40 dikatakan obesitas berat.
Penampilan anak yang mengalami obesitas akan terlihat sangat gemuk disbanding anak seusianya dan akan terlihat lebih tinggi. Daerah dagunya terlihat double chin atau dagu berganda dengan buah dada seolah-olah sudah berkembang. Pada bagian perut terlihat membuncit dan dinding perutnya berlipat-lipat. Kedua tungkai atau kakinya berbentuk huruf X sehingga daerah pangkal paha sering lecet akibat gesekan antar kulit paha. Pada anak laki-laki alat kelaminnya terlihat lebih kecil karena sebagian organ tersebut tersembunyi dalam jaringan lemak.
Penanganan anak yang mengalami obesitas tidak cukup hanya menurunkan berat badan tapi harus pula memperhatikan factor psikososial disekitar anak. Sehingga perlu kerjasama yang baik antara keluarga, dokter anak , ahli gizi dan psikolog. Ada beberapa pedoman yang dapat digunakan mengatur makan anak yang mengalami obesitas atau kegemukan yaitu :
a. jumlah kalori yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan normal berdasarkan berat badan ideal
b. kalori yang diberikan 50 % dari karbohidrat, 35 % dari lemak dan 15 % dari protein
c. pemberian kalori harus sesuai sehingga setiap porsi yang diberikan tidak melebihi 1000 kalori
d. bentuk dan jenis makanan harus dapat diterima oleh anak
e. tidak ada makanan atau minuman yang dilarang mutlak
selain pengaturan makanan, perlu juga ditingkatkan latihan jasmani menjadi lebih intensif dengan memperhatikan minat anak. Sedangkan penurunan berat badan anak sebaiknya tidak melebihi 500 gram dalam satu minggu. Untuk mencapai penurunan berat badan 500 g dalam seminggu perlu dilakukan pengurangan asupan kalori sebanyak 3250 kilo kalori atau 450 – 500 kilo kalori setiap hari.
No comments:
Post a Comment